Infrastrukturnews.com-Sinyal dukungan Partai PDI-P terhadap Ahok sebagai kandidat calon Gubernur DKI Jakarta, periode 2017-2022 mendatang justru mendapat reaksi keras dari banyak kader PDI-P itu sendiri dan disisi lain, masyarakat dari berbagai lapisan juga tak habis-habisnya melakukan dialog, diskusi, seminar dan sarehan yang digelar khusus untuk menolak Ahok, agar tidak memimpin DKI Jakarta 5 tahun kedepan.
Hari ini, senin (19/09) salah satu Kader, Aktivis & Pejuang partai/PDI Perjuangan Budi Mulyawan yang biasa dipanggil Cepy telah melayangkan surat terbuka kepada ketua umum PDIP Megawati Sukarno Putri, sebagai bentuk pernyataan sikap secara tertulis perihal penolakan terhadap Ahok dan meminta agar Megawati tidak salah dalam pilih memilih cagub DKI Jakarta periode 2017-2022 mendatang.
SURAT TERBUKA:
Kpd. Yth,
Ketua Umum PDI PERJUANGAN.
Di Tempat
Dari;
Cepy Budi Mulyawan
(Kader, Aktivis & Pejuang partai/PDI Perjuangan):
1. PRANANDA PRABOWO,
2. TRI RISMAHARINI,
3. GANJAR PRANOWO,
4. BOY SADIKIN.
“SOLUSI PDI PERJUANGAN”,
Dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.
Prov. DKI Jakarta ditahun 2017 awal akan melaksanakan pesta demokrasi (pilgub). Dinamika pilgub sudah sangat terasa, baik di elit politik maupun masyarakat luas. Dinamika pilgub ini sangat menguras energi seluruh kekuatan politik di Ibu kota, terlebih partai politik. Sebab pilgub DKI Jakarta merupakan pintu masuk utama bagi pesta demokrasi di tingkat nasional (pilpres 2019). Bagi PDI Perjuangan, pilgub DKI Jakarta adalah ajang yang sekaligus sebagai momentum untuk mengevaluasi/koreksi segala kekurangan dan kesalahan dalam pilgub serta pilpres diperiode yang lalu.. Hal tersebut sangatlah penting, demi mewujudkan cita cita dan garis perjuangan partai.
Untuk itu, PDI Perjuangan tidak boleh terjebak dalam kepentingan politik yang sempit, yang hanya memuaskan segelintir elit politik (faksi) yang ada di PDI Perjuangan.
PDI Perjuangan juga harus banyak belajar dari pilgub dan pilpres yang lalu, sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama..
Untuk hal tersebut, kami mencoba memberi Masukan/Rekomendasi kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan IbU Hj. MEGAWATI SOEKARNO PUTRI, semoga masukan kami dapat menjadi solusi terhadap dinamika politik yang terjadi di PDI Perjuangan.
Masukan kami adalah: “TOLAK AHOK” (Basuki Tjahya Purnama), sebagai kandidat Gubernur yg di usung PDI Perjuangan. Ahok, selain memiliki rekam jejak yg buruk dan “Segudang masalah” di kancah perpolitikan nasional, dia pun berpotensi memecah belah soliditas kader di semua lini.. Loyalitas Ahok, hanya dengan kepentingan politik pribadinya.., Terlebih, Ahok berpotensi “menghalalkan segala cara” demi memenuhi ambisi politiknya..
PDI Perjuangan sudah saatnya dan jangan ragu, mencalonkan KADER SENDIRI (Asli) yang jelas dedikasinya serta kejuangan, keberpihakannya pada partai juga wong cilik, mereka diantaranya adalah,;
1. PRANANDA PRABOWA
2. TRI RISMAHARINI
3. GANJAR PRANOWO
4. BOY SADIKIN
Sebagai “KANDIDAT GUBERNUR”
Dari PDI Perjuangan dalam pilgub DKI Jakarta 2017.
Menurut perhitungan dan analisa kami, mereka adalah satu satunya solusi terhadap dinamika politik yg berkembang saat ini..
Solusi tsb sbb;
1. Solusi kemenangan;
Bersatunya modal sosial dan modal finansial, sebagai faltor utama penentu kemenangan.
2. Solusi ideologis:
Dengan rekam jejak, dedikasi, kadar ideologi dan dengan pemahaman yg lebih dari cukup tentang ajaran Bung Karno, merupakan benteng ideologi yg kokoh bagi PDI Perjuangan.
3. Solusi Soliditas partai;
Dengan menunjuk diantara mereka yg dicalonkan sebagai cagub DKI Jakarta, akan menghentikan segala polemik dan spekulasi siapa kandidat yang akan direstui Ketua Umum PDI Perjuangan, sekaligus dapat merapatkan seluruh eleman juga kekuatan politik di PDI Perjuangan.
4.Solusi Kaderisasi partai;
Konsolidasi (tahapan/Jenjang karier) dan kaderisasi dalam partai akan berjalan normal dan dengan penuh kepastian, sekaligus mengeliminir kader karbitan, kutu loncat serta kader susupan (infiltran).
4. Solusi kepemimpinan nasional;
Mempersiapkan estafet kepemimpinan nasional dalam pilpres mendatang dan meningkatkan nilai tawar politik dengan seluruh kekuatan politik, terutama kepemimpinan nasional sekarang.
Demikian Surat Terbuka (rekomendasi) dari kami, semoga dapat menjadi solusi terbaik bagi PDI Perjuangan, warga jakarta dan Bangsa Indonesia..
Terimakasih..
Jakarta, Senin 19 Sept 2016
Budi Mulyawan, SH.
(Kader, Aktivis & Pejuang partai/PDI Perjuangan).
cutdewi//mewartakan