Pembangunan Infrastruktur Transportasi yang Masif, Dorong Kenaikan Pembelian Rumah hingga 21 Persen

- Pewarta

Rabu, 18 Desember 2024 - 14:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CEO & Founder Pinhome, Dayu Dara Permata. (Instagram.com @dayudara)

CEO & Founder Pinhome, Dayu Dara Permata. (Instagram.com @dayudara)

INFRASTRUKTURNEWS.COM – Platform jual beli dan sewa properti Pinhome mencatat bahwa permintaan pembelian rumah meningkat hingga 21 persen.

Pembangunan sarana transportasi menjadi motor penggerak utama pertumbuhan dan perkembangan pasar properti di berbagai wilayah Indonesia.

Hal itu berdasarkan Laporan Pasar Properti Residensial Indonesia Kuartal III 2024 yang dirilis oleh Pinhome.

Dikutip Propertipost.com, CEO & Founder Pinhome Dayu Dara Permata menyampaikan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

“Pembangunan infrastruktur yang masif di Indonesia telah membuka akses dan meningkatkan konektivitas antar wilayah.”

“Yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan pasar properti,” kata Dayu Dara Permata.

Ia menuturkan bahwa kenaikan pertumbuhan pasar properti tersebut terjadi di wilayah Jawa, Bali, Lampung, dan Kalimantan Timur.

Dengan pembangunan Jalan Tol Solo-Yogya, proyek LRT Bali, dan perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi faktor pendorong utama.

Pembangunan infrastruktur juga meningkatkan pertumbuhan total kesediaan rumah baru.

Seperti di Kabupaten Sidoarjo yang meningkat lebih dari tiga kali lipat dan Kabupaten Tangerang yang meningkat 34 persen.

Hal ini didorong oleh pembangunan Flyover Djuanda di Sidoarjo dan proyek Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg-Balaraja (Kataraja) di Kabupaten Tangerang.

Selain jual beli properti, Dayu menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur juga mempengaruhi sewa.

Misalnya pembangunan LRT yang mendorong permintaan sewa apartemen di Jakarta Utara dan Jakarta Timur naik hingga empat kali lipat didorong Proyek LRT Jakarta Fase 1B dan LRT Jabodebek.

Selain pengaruh infrastruktur, laporan yang dirilis pihaknya juga mengungkapkan bahwa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) maupun kredit pemilikan apartemen (KPA) mencatatkan pertumbuhan sebesar 9 persen pada kuartal III 2024.

Pembiayaan properti berbasis syariah juga tumbuh 13 persen, dengan lonjakan dua kali lipat pada skema bunga tetap 15 tahun, sementara KPR take over menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 26 persen.

Dayu menyatakan bahwa permintaan properti di wilayah suburban meningkat dengan 85 persen transaksi pembiayaan pembelian properti di Jabodetabek berasal dari wilayah suburban.

Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan transportasi penghubung antarwilayah dapat mendorong permintaan properti di area penyangga.

“Inventori rumah seken juga tumbuh signifikan. Pertumbuhan total inventori rumah seken di Indonesia mencapai 33 persen pada kuartal III 2024.”

“Wilayah Yogyakarta, tumbuh 62 persen, dan Sumatera Utara, tumbuh 46 persen, memimpin pertumbuhan ini, terutama didorong oleh inventori rumah dengan tipe lebih kecil,” imbuhnya.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Ekbisindonesia.com dan Ekonominews.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media On24jam.com dan Pontianak24jam.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 08531555778808781555778808111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

----

Berita Terkait

PT Indonesia Infrastructure Finance Salurkan Pembiayaan Infrastruktur Rp42,5 Triliun pada 2010 – 2024
Restruturisasi APBN 2025, Anggaran Infrastruktur Dikurangi dan Bangun Fisik Besar Dihentikan Sementara
Dukung Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Strategis, BRI Fasilitasi Pembiayaan Jalan Trans Papua
Agus Harimurti Yudhoyono Sebut Peremajaan dan Pengadaan Kapal Laut Baru Butuh Anggaran Rp1,5 Triliun
Butuh Sinergi dan Kolaborasi Semua Pihak, Program 3 Juta Rumah Merupakan Perjuangan Bersama
PT Wijaya Karya Tbk Lakukan Refocusing pada Proyek-proyek yang Mendukung Program Pemerintah
Pemerintah Indonesia Kaji Teknologi Tol yang Efektif, Efisien dan Terbaik, Termasuk Teknologi MLFF
Sektor Infrastruktur Memiliki Peran Vital untuk Dukung Percepatan Swasembada Pangan, Energi hingga Hilirisasi
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:38 WIB

PT Indonesia Infrastructure Finance Salurkan Pembiayaan Infrastruktur Rp42,5 Triliun pada 2010 – 2024

Rabu, 15 Januari 2025 - 15:34 WIB

Restruturisasi APBN 2025, Anggaran Infrastruktur Dikurangi dan Bangun Fisik Besar Dihentikan Sementara

Rabu, 8 Januari 2025 - 14:39 WIB

Dukung Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Strategis, BRI Fasilitasi Pembiayaan Jalan Trans Papua

Senin, 30 Desember 2024 - 19:40 WIB

Agus Harimurti Yudhoyono Sebut Peremajaan dan Pengadaan Kapal Laut Baru Butuh Anggaran Rp1,5 Triliun

Kamis, 26 Desember 2024 - 10:51 WIB

Butuh Sinergi dan Kolaborasi Semua Pihak, Program 3 Juta Rumah Merupakan Perjuangan Bersama

Berita Terbaru